Aku hanya bisa bersembunyi di
balik sepi, di balik nyanyian hujan yang mengguyur kota kecil ini. Kupandangi
setiap tetes air yang mengalir pada kaca jendala kamarku. Ku buang pandangan
jauh ke arah jalanan yang sedang lenggang sembari menggali memori gusar. Hawa
dingin beradu dengan perang batin yang tak pernah berujung. Entah kenapa ajakan
itu membuatku tak tenang. Setelah beberapa menit, aku memutuskan untuk segera
mengungkap semuanya, aku tak mau mendekam dalam rasa penasaran yang mencekam.
Sama seperti gadis kecil
lainnya, sejak kecil aku menyukai hujan. Irama tetes airnya selalu membawa
kedamaian, dinginnya butir air selalu mampu menyejukkan. Seolah tak ingin
berhenti dan senang sekali setiap aku bermain dengan hujan, tak peduli meskipun
besok bisa terkena demam.
Tetapi kali ini tidak, aku
memakai payung untuk melindungi tubuhku dari setiap butir air hujan. Kaki ku
terus melangkah dengan gusar, sampai tiba pada suatu tempat yang ku tuju.
Langkahku terhenti, tapi hujan
tidak, ia malah turun semakin deras. Saat itu aku melihatmu, oh entahlah itu
kamu atau hanya bayangan dalam anganku. Kau berjalan tanpa melihatku, mungkin
karena jutaan air hujan sukses menghalangi diriku. Kecewa tapi senang, karena
dalam hati sebenarnya aku berharap kau tak akan melihatku.
Tapi, mungkin memang lebih baik
begini, tak perlu lagi aku bertemu denganmu. Aku akan memberikan waktu, menguji
sendiri perasaanku, akan semakin kuat kah dia atau malah lenyap termakan waktu.
Tentu aku melakukan ini tidak melulu untukmu, lebih tepatnya untuk diriku
sendiri, meluruskan fikiran dan hatiku, apakah iya kamu adalah takdir indah
yang ditulis oleh Sang penulis skenario hidup? jika bukan, aku pun harus siap
menerima kehadiran laki-laki yang jauh lebih baik darimu. Tapi jika iya, aku
yakin pasti ada saja kebetulan indah yang akan terjadi, meskipun tidak saat
ini, pasti disaat yang tepat. Banyak sekali yang harus kuperbaiki dalam hidupku
saat ini, karena aku masih yakin bahwa perempuan baik pasti akan bertemu dengan
laki-laki yang baik.
Sebagai penutup, aku harus
berterimakasih pada hujan, jika ia tak menghalangiku saat itu, pasti aku sudah
bertemu denganmu bukan dalam kondisi terbaikku :)
Komentar
Posting Komentar